Megalania, atau Varanus priscus, adalah salah satu kadal terbesar yang pernah hidup di Bumi. Diperkirakan hidup sekitar 50.000 hingga 30.000 tahun yang lalu di Australia, Megalania adalah versi raksasa dari komodo modern. Dengan panjang yang bisa mencapai 7 meter dan berat hingga 600 kilogram, hewan ini menjadi predator puncak di wilayahnya, berburu hewan besar seperti marsupial raksasa dan burung purba.
Penemuan fosil Megalania pertama kali pada abad ke-19 membuka jendela baru tentang fauna purba Australia. Kadang-kadang digambarkan sebagai “naga” atau “monster,” Megalania adalah bagian dari megafauna Australia, kelompok hewan besar yang hidup sebelum zaman es terakhir. Sebagai pemangsa besar, Megalania menempati puncak rantai makanan di ekosistem prasejarah benua ini, mengintai hewan-hewan besar seperti Diprotodon, marsupial raksasa seukuran badak.
Fosil-fosil Megalania yang ditemukan, meski tidak lengkap, memberikan gambaran tentang ukuran dan kekuatan makhluk ini. Rahang besar dengan deretan gigi tajam dan cakar yang kuat membuatnya menjadi predator yang sangat efektif. Selain itu, para ilmuwan berspekulasi bahwa, seperti komodo modern, Megalania mungkin juga memiliki kelenjar racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsanya. Jika ini benar, Megalania akan menjadi salah satu predator paling berbahaya yang pernah berkeliaran di Australia.
Namun, salah satu pertanyaan terbesar tentang Megalania adalah apakah hewan ini benar-benar telah punah. Beberapa teori yang tidak terbukti menyatakan bahwa Megalania mungkin masih bersembunyi di sudut-sudut terpencil Australia, belum ditemukan oleh sains modern. Kisah-kisah dari masyarakat adat dan penampakan yang tidak bisa dijelaskan membuat beberapa orang percaya bahwa kadal raksasa ini mungkin masih ada, namun bukti konkret untuk mendukung klaim ini belum ditemukan.
Megalania diperkirakan punah sekitar 30.000 tahun yang lalu, pada waktu yang hampir bersamaan dengan kedatangan manusia pertama di Australia. Beberapa ahli berpendapat bahwa aktivitas rtp slot tertinggi manusia, termasuk perburuan dan perubahan habitat, mungkin telah berkontribusi pada kepunahan Megalania dan megafauna lainnya. Selain itu, perubahan iklim yang menyebabkan pengeringan besar-besaran di Australia mungkin juga memengaruhi kemampuan Megalania untuk bertahan hidup.
Meskipun tidak ada bukti yang mendukung teori bahwa Megalania masih hidup hari ini, hewan ini tetap menjadi subjek spekulasi dan penelitian. Penemuan fosil-fosil baru terus memberikan informasi lebih lanjut tentang bagaimana Megalania hidup dan berburu, serta apa yang mungkin menyebabkan kepunahannya.
Dengan menggabungkan penemuan fosil dengan pengetahuan modern tentang komodo dan kadal besar lainnya, para ilmuwan dapat terus menelusuri sejarah hewan-hewan purba seperti Megalania. Terlepas dari apakah kadal raksasa ini masih ada di tempat yang belum dijelajahi, atau sudah lama hilang, Megalania tetap menjadi bagian yang menarik dan penting dari sejarah evolusi fauna Australia. Fakta bahwa hewan sebesar itu pernah hidup di Bumi mengingatkan kita pada keajaiban alam purba dan bagaimana kehidupan terus berubah sepanjang waktu.